Senin, 11 April 2011 14:33 |
KARANGPLOSO – Jika selama ini paket bom buku sudah menghebohkan masyarakat, tidak demikian yang kemarin terjadi di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso. Warga setempat justru digemparkan dengan temuan sebuah granat tangan jenis Grenade Hand Frak Delay K-75 warna hijau lumut. Granat berbentuk buah nanas diameter 5,5 sentimeter dan tinggi 7,5 sentimeter itu ditemukan di tempat sampah oleh Karno, seorang pemulung desa setempat. Karno menemukan granat tersebut saat sedang mencari barang bekas. Karena takut benda itu bakal meledak, granat bernomor seri 2-79 Comp.B Lot EC-1-04 dengan berat 300 gram itu, langsung dilaporkan Karno ke warga sekitar yang kemudian diteruskan melapor ke petugas Polsek Karangploso. Begitu mendapat laporan, petugas bergegas ke lokasi untuk mengamankan granat tersebut. “Granat itu kami amankan di Polsek Karangploso. Saat ditemukan, benda itu berada di dalam kotak bekal makanan anak sekolah,” ungkap Kapolsek Karangploso, AKP Sugeng Hardianto, mendampingi Kapolres Malang, AKBP Rinto Djatmono. Dari hasil penyelidikan, menurut mantan Kaureg Ident Polres Malang Kota ini, granat tersebut sudah tidak aktif dan tidak berisi. “Bendanya memang sebuah granat. Namun, sudah tidak aktif dan berbahaya. Bahkan, granat itu sudah dimodifikasi menjadi korek api,” ujar Sugeng. Ooo…. Ternyata korek api berbentuk granat !(agp/eno) |
Selasa, 12 April 2011
Granat dalam Kotak Bekal
Minggu, 10 April 2011
Perbaikan Jalan Karangploso Dialokasikan Rp 20 M
Kamis, 07 April 2011 14:02 |
KARANGPLOSO- Dinas Bina Marga baru mampu mengalokasikan 70 persen anggaran untuk perbaikan jalan di Kabupaten Malang. Tahun ini, sejumlah desa dan kecamatan yang mengalami rusak parah akan mendapat prioritas pemeliharaan. Beberapa yang akan dibangun diantaranya jalan di Ngenep-Kepuharjo Kecamatan Karangploso, serta kawasan Ampeldento Kecamatan Pakis. Sekretaris Dinas Bina Marga Pemkab Malang, Agus Prajitno mengatakan, Pemkab hanya mampu mencover dana 70 persen. Bila dihitung, anggaran untuk pemeliharaan jalan di Kabupaten Malang tahun ini hanya Rp 20 miliar. Tahun ini, Pemkab tak mendapat DAK sehingga murni dibiayai dengan APBD. “Yang harus kita luruskan adalah persepsi bahwa dana itu bisa dicover seluruhnya oleh Pemkab Malang,” kata mantan Kabid Teknik Dinas Bina Marga Pemkab Malang. Kepala Dinas Bina Marga, M. Anwar mengatakan, bahwa jalan di Kabupaten Malang sudah mengalami peningkatan. Yakni dari 1.273,70 km atau 76,4 persen tahun 2009, menjadi 1.314 km atau 78,8 persen pada tahun 2010. Begitu pula halnya dengan jumlah jembatan yang sesuai standar (lebar 6 m) dari 68 buah atau 17,2 persen menjadi 77 buah atau 19,5 persen. “Total jembatan kabupaten yang ada sebanyak 3.958 buah. Untuk program kemitraan, Dana kemitraan dari swadaya masyarkat mencapai Rp 86 miliar lebih, sedangkan dari APBD sebesar Rp 43 miliar,” ujarnya. Mengenai permintaan dari dua Desa di Kecamatan Karangploso yakni Desa Ngenep dan Kepuharjo mengajukan pelebaran jalan dan jembatan, Anwar membenarkan. Kata dia, tahun ini permintaan itu akan segera dinaikkan ke tahap perencanaan. Mengenai detail dan model jembatan akan dibahas lebih lanjut. “Kalau untuk pelebaran jalan ke Singosari kita lihat dulu bagaimana pendapat masyarakat disana, kalau mau ya tentu harus ada partisipasi masyarakat,” tambah Anwar. Mengenai kerusakan akses jalan menuju Bandar Udara Abdurahman Saleh via Jalan Raya Ampeldento, itu juga akan mendapat perhatian. Di Ampeldeonto, warga yang berharap pembangunan memasang gambar pocong serta pisang di tengah jalan. Jalur yang rusak itu berada di Jalan Bunut Kidul hingga Jalan raya AMpeldento di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. “Itu masuk dalam perhatian kami karena kalau rusak menganggu akses ke bandara juga,” tegas Anwar. Dia menambahkan, pada Juni mendatang, diharapkan warga Kota Malang dan Kabupaten Malang segera menikmati perbaikan. Jalur-jalur penting seperti jalan menuju bandara memang sudah diprogramkan. “Tinggal menunggu waktu, karena masih dalam proses perencanaan, paling cepat bulan enam nanti lah,” imbuhnya. (ary/udi) |
Kamis, 07 April 2011
Jalan Perbatasan Diserahkan ke Provinsi
Selasa, 05 April 2011 15:22 |
MALANG– Jalan Donowarih Karangploso hingga perbatasan Kota Batu akan diserahkan Pemkab Malang ke Pemprov Jatim. Pemkab Malang sudah melayangkan surat permohonan penyerahan itu kepada Pemprov Jatim beberapa waktu lalu. Hanya saja, hingga kini belum ada kejelasan penerimannya dari Pemprov Jatim. Hal itu terungkap dalam penyerapan aspirasi masyarakat yang digelar Ketua FPKB DPRD Jawa Timur, H. Zaini Nashiruddin di Kecamatan Karangploso bersama masyarakat dan pengurus NU se Kecamatan Karangploso, kemarin. Anggota dewan asal daerah pemilihan Malang raya itu sudah mengetahui rencana yang akan dilakukan Pemkab Malang itu. Sebagai wakil rakyat Malang raya, termasuk Kabupaten Malang dia akan mengawal permohonan Pemkab kepada Pemprov agar dapat terealisasi seperti yang diharapkan. “Jalan yang akan diserahkan Pemkab ke Pemprov panjangnya sekitar 2 kilometer lebih. Pemkab berharap jalan itu menjadi jalan provinsi yang perawatan dan perbaikannya nanti akan dilakukan Pemprov Jatim,” kata Zaini kepada Malang Post, kemarin. Dia akan mengawal langsung kepada Pemprov Jatim. Mengingat tugas dia di Komisi D DPRD Jatim mengurusi bidang pembangunan. Baginya tidak ada permasalahan, jika jalan yang menghubungkan antara dua daerah itu menjadi bagian jalan yang dikelola Pemprov Jatim. Beban perawatan jalan di Kabupaten Malang sudah cukup tinggi, akibatnya banyak jalan yang tidak tertangani dengan baik. Panjang jalan di Kabupaten Malang mencapai 1.314 kilometer. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.273 kilometer. Kalau jalan Karangploso-Batu menjadi jalan provinsi, beban perawatan jalan Pemkab Malang akan semakin terkurangi. “Beban perawatan jalan yang ditangani Pemprov Jatim juga tinggi. Dari jumlah panjang jalan dengan biaya perawatan yang dianggarkan tidak sebanding karena keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah,” ungkapnya. Karenanya, Jalan Karangploso-Batu itu akan menjadi jalan alternative menuju Kota Batu. Pemkot Batu sudah melakukan pelebaran jalan dan membangun jembatan Kali Lanang untuk semakin membuka akses jalan menuju kota pariwisata itu. “Kalau semua akses terbuka dan Batu memiliki akses jalan alternative akan semakin mempercepat pertumbuhan perekonomiannya,” tambah politisi PKB ini. (aim/udi) |
Langganan:
Postingan (Atom)