Sabtu, 25 Februari 2012 20:25 WIB
Rumah rusak akibat puting beliung
Malang, (tvOne).
Puluhan rumah di empat desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur rusak akibat terjangan angin puting beliung. Empat desa yang terkena puting beliung yakni Desa Ngiju, Bocek, Tawangargo serta Desa Donowarih, wilayah Kecamatan Karangploso pada Sabtu, (25/2).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto di Malang, mengatakan, angin puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa sekitar pukul 14.15 WIB, namun laporan kerusakan baru masuk sekitar pukul 18.00 WIB.
"Laporannya memang baru masuk ke PMI Kabupaten Malang, dan puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa. Sementara kita masih menunggu laporan lanjutan," kata Apriliyanto ketika dikonfirmasi.
Dikatakannya, kerusakan rumah yang terdata di Desa Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dan tujuh rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Desa Tawangargo 7 rumah rusak ringan dan wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.
"Untuk korban jiwa masih terdata dua orang mengalami luka-luka ringan, yakni atas nama Dina (31) dan Timuna (82), dan koban sudah kita bawa ke Pusekemas terdekat," katanya.
Apriliyanto mengatakan, kini sejumlah pejabat tingkat kecamatan atau muspika, sedang melakukan kerja bhakti bersama warga yang rumahnya mengalami kerusakan. "Kita belum mengetahui kerugian akibat puting beliung itu, dan kita berharap masyarakat untuk tetap waspada, khusunya di wilayah Kabupaten Malang," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangploso, memprediksi, angin puting beliung masih terus mengancam wilayah Kabupaten Malang dalam sepekan mendatang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Karangploso, Rahmatullah Adji meminta, masyarakat di kawasan Malang Raya, yaitu Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca tersebut.
"Memang dalam beberapa hari ini cuaca panas, dan hujan diprediksi turun dalam beberapa hari kedepan, namun perubahan cuaca ini masih dibayangi dengan kemunculan angin puting beliung," katanya. (Ant)
Puluhan rumah di empat desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur rusak akibat terjangan angin puting beliung. Empat desa yang terkena puting beliung yakni Desa Ngiju, Bocek, Tawangargo serta Desa Donowarih, wilayah Kecamatan Karangploso pada Sabtu, (25/2).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto di Malang, mengatakan, angin puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa sekitar pukul 14.15 WIB, namun laporan kerusakan baru masuk sekitar pukul 18.00 WIB.
"Laporannya memang baru masuk ke PMI Kabupaten Malang, dan puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa. Sementara kita masih menunggu laporan lanjutan," kata Apriliyanto ketika dikonfirmasi.
Dikatakannya, kerusakan rumah yang terdata di Desa Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dan tujuh rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Desa Tawangargo 7 rumah rusak ringan dan wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.
"Untuk korban jiwa masih terdata dua orang mengalami luka-luka ringan, yakni atas nama Dina (31) dan Timuna (82), dan koban sudah kita bawa ke Pusekemas terdekat," katanya.
Apriliyanto mengatakan, kini sejumlah pejabat tingkat kecamatan atau muspika, sedang melakukan kerja bhakti bersama warga yang rumahnya mengalami kerusakan. "Kita belum mengetahui kerugian akibat puting beliung itu, dan kita berharap masyarakat untuk tetap waspada, khusunya di wilayah Kabupaten Malang," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangploso, memprediksi, angin puting beliung masih terus mengancam wilayah Kabupaten Malang dalam sepekan mendatang.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Karangploso, Rahmatullah Adji meminta, masyarakat di kawasan Malang Raya, yaitu Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca tersebut.
"Memang dalam beberapa hari ini cuaca panas, dan hujan diprediksi turun dalam beberapa hari kedepan, namun perubahan cuaca ini masih dibayangi dengan kemunculan angin puting beliung," katanya. (Ant)