Rabu, 06/07/2011 | 10:56 WIB | |
Jalur ini menambah akses keluar-masuk Kota Batu BATU – Pemkot Batu bersama Pemprov Jatim menyiapkan pembangunan jalan alternatif Lawang – Batu. Bila berjalan mulus, pembangunan jalur baru ini mulai direalisasikan pada 2012 nanti. Pembangunan jalan alternative ini untuk mengurai kemacetan. “Pembangunan jalan baru itu memang sudah direncanakan sejak awal tahun ini. Kemungkinan besar memang bisa direalisasikan pada tahun depan untuk pembangunannya,” papar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Batu, Robiq Yunianto, Selasa (5/7). Dia menambahkan, untuk pembangunan jalan ini memang melibatkan Pemprov Jatim, yaitu sebagai tim yang melakukan studi awal mencari lokasi. Hasil studi lapangan menyebutkan jalur dimulai dari Kecamatan Lawang Kabupaten Malang yang melintasi kebun teh Wonosari, dibuat tembus menuju Giripurno Kecamatan Bumiaji Kota Batu. “Rute jalan tembus Lawang-Batu itu menyusuri kawasan kebun teh di kaki gunung Arjuno. Kemudian menyisir kawasan hutan pinus dan mahoni, termasuk menerobos kawasan kebun apel, jeruk dan sayur mayur di sekitar Desa Giripurno. Pembahasan lebih detail lagi masih akan dilakukan oleh tim Pemprov Jatim bersama Pemkot Batu,” kata Robiq. Untuk ketersediaan anggaran akan di-cover oleh kedua belah pihak. Pembangunan jalan sepenuhnya menggunakan anggaran dari APBD Jatim. Kota Batu hanya menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan saja. “Berapa anggaran yang kami siapkan, masih belum tahu secara pasti. Dari Pemkot Batu yang mengurusi rencana ini adalah Dinas Pengairan dan Bina Marga bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu,” urai Robiq. Dengan adanya jalur baru rute Lawang – Batu ini maka menambah jalur keluar masuk menuju kota wisata tersebut. Selama ini baru ada 2 jalur saja yang bisa dilalui para pengendara. Kedua jalur yang sudah ada itu adalah jalur Karanglo, Malang – Pendem, Batu dan jalur Karangploso, Malang – Beji, Batu. “Dengan adanya jalur baru ini diharapkan bisa mengurai kemacetan bagi masyarakat luar yang ingin masuk ke Batu. Saat weekend jumlah kendaraan roda empat yang masuk ke Kota Batu lebih dari 1000 unit. Belum lagi jumlah roda duanya. Seperti yang terjadi sekarang ini. Setiap malam ruas jalan menuju BNS selalu macet” tutur Robiq. Selama ini, lanjut dia, kemacetan jalan menjadi salah satu problem yang dialami oleh kota di kaki gunung Panderman ini. Terutama saat momen libur hari besar atau libur panjang sekolah. Wajar saja, banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk menikmati berbagai obyek wisata yang ada. Menurut Robiq, kendala terberat adalah membebaskan lahan milik Perhutani. Biasanya perhutani akan meminta tanah penggantinya. Nanti persolannya tidak beda jauh dengan pelaksanaan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) yang menghubungkan Kabupaten Pacitan- Banyuwangi. “Tapi semoga saja semuanya berjalan lancar,” tukasnya. Sementara itu, dari sisi ekonomi, penduduk di wilayah Kecamatan Lawang dan Desa Giripurno pendapatannya bisa meningkat. Karena sebagian besar wisatawan dari Kota Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Mojokerto akan memanfaatkan jalur alternatif menuju Kota Batu itu. zar |
Rabu, 06 Juli 2011
2012, Dibangun Jalur Lawang – Batu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar