Selasa, 03 Januari 2012

LSM ORPPAT Ingin Gandeng FKPPI Jatim


Suwandono
Surabaya, Portal-Nasional.Com
Tak mengenal lelah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Organisasi Pemuda Perapatan (ORPPAT) ini tetap eksis peduli lingkungan. Bertahun lamanya kegiatan penanaman pohon penghijauan di lereng Gunung Arjuna – Malang Raya tetap dilakukan. Tepatnya di kawasan Gunung Mudjur, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso – Malang.
Tujuannya semata untuk kemaslahatan ummat dalam menghidupkan fungsi hutan. Terutama yang tidak kalah pentingnya dalam menghadapi penjarahan lahan hutan. Para pengrusak kelestarian hutan itu hanya semata kepentingan pribadi. Padahal berdampak bencana terhadap masyarakat luas. Baik terjadinya banjir bandang maupun tanah longsor. Agaknya kontradiksi melihat sepak terjang Orppat. Disatu sisi dia  menghijaukan kembali hutan, namun di sisi lain para penjarah tetap melakukan aksinya. Kendati penjarah berdasi itu justru jelas sekali  “menggundulkan” hutan. Sehingga Orppat dan Perhutani dalam menghadapi oknum pengusaha seperti ini, serasa tak berdaya.
Menyadari hal itu dengan segala keterbatasan, H.Jonatahan Suwandono, pendiri dan sekaligus pembina Orppat merasa perlu bekerjasama dengan Forum Komunikasi Putra/i Purnawirawan Indonesia (FKPPI) . Gagasan itu timbul ketika salah satu pengurus teras FKPPI Jawa Timur, Heru Sukotjo menggulirkan idenya  untuk bekerjasama. Gagasan itulah dalam waktu dekat, Heru Sukotjo, ingin mempertemukan Suwandono dengan Gatot Sudjito, selaku Ketua FKPPI Jawa Timur.
Anak Macan
Bagi Suwandono hal itu sangat penting. Dia mengibaratkan FKPPI adalah ‘Anak Macan’. Yang mestinya wajar masuk hutan ikut peduli lingkungan dan berani menghadapi para pembalak liar. Karena itu jika terjalin MoU (Memorandum of Understanding), otomatis ‘Induk Macan’ juga tidak tinggal diam. Dalam hal ini Pangdam V Brawijaya. Pandangan Suwandono yang cukup berpengalaman dalam pemnberdayaan masyarkat bersama lingkungannya,  mengembalikan fungsi hutan merupakan karya besar tiada tara. Seingat saya, jelas Suwandono, di jaman penjajahan, nenek moyang kita dalam melakukan perlawanan bergeriliya terhadap penjajah, menyusun kekuatannya sering  di dalam hutan. Salah satu alasan, karena hutannya masih lebat dan sangat mendukung sebagai tempat persembunyian. Tapi sekarang mayoritas hutannya sudah gundul. Kalau kondisi hutan sekarang banyak yang gundul tentu saja kurang pas digunakan sebagai persembunyian. Selain mudah diketahui musuh dan terlalu mudah dirudal dari pesawat tempur. Gambaran Suwandono merupakan salah satu sisi manfaat hutan yang bisa dipetik. Namun kekhawatiran dalam benaknya akan sangat lebih parah jika para penjarah lahan berdasih ratusan hektar membabat tanaman tegakan dijadikan tanaman sayur.
“Ini jelas akan menimbulkan malapetaka besar. Anda bayangkan, namanya kawasan Ijen Kota Malang di era tahun tujuh puluhan hingga sembilan puluhan tak pernah mengalami banjir. Tapi sekarang bisa terjadi banjir hingga ketinggian hampir satu meter. Karena apa?. Salah satunya hutan-hutan gunung disekitarnya sudah banyak yang gundul. Fungsi hutan berubah. Tanaman tegakan dibabat diganti tanaman sayur salah satunya tanaman kentang. Dikoordinir oleh pengusaha berduit yang hanya memikirkan keuntungan. Disinilah kita butuh anak macan yang tentunya induk macan juga ikut memberikan support. Mari sama-sama masuk hutan. Muda-mudahan dengan menggandeng anak macan, akan betul-betul menjadi macan betulan, bukannya macan sirkus.  Karena disanalah realita yang sesungguhnya hutan kita kondisi sekarang,” ujar Suwandono ditemui Portal-Nasional.Com di kediamannya kawasan Kenjeran. Kalau ditanya, apa yang sudah dilakukan Orppat di Gunung Mudjur ?. Ia akui sekitar 50 hektar melakukan penanaman pohon lindung tegakan meski masih  belum maksimal. Diantaranya Kopi, Jabon, Ekaliptus, Suren, Albasia, dan Lamtoro. Jumlahnya sudah ribuan bibit pohon yang ditanam. “Kita terbuka kepada elemen apapun yang peduli lingkungan. Selama ini unsur mahasiswa pencipta alam, LSM, dan institusi pemerintah. Yang penting visi dan misinya sama konsist terhadap pelestarian lingkungan termasuk hutan. Masalah dana memang merupakan kendala dalam pembelian bibit tanaman. Namun semangat kami tetap beraktivitas. Setiap minggu selalu melakukan kegiatan di Hutan lereng Arjuna,” kata Suwandono. (ab)
sumber: http://portal-nasional.com/?p=5960

1 komentar:

  1. Casino Review - DRMCD
    Casino has been around for 경상북도 출장샵 a while now, 경상북도 출장안마 so the casino is in no way lacking in accessibility and quality. With a high quality welcome 보령 출장안마 bonus to 평택 출장안마 keep things Deposit Methods: InstaDebit + more 속초 출장샵

    BalasHapus