Selasa, 28 Februari 2012

Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Malang


Sabtu, 25 Februari 2012 20:25 WIB

Rumah rusak akibat puting beliung
Malang, (tvOne).

Puluhan rumah di empat desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur rusak akibat terjangan angin puting beliung. Empat desa yang terkena puting beliung yakni Desa Ngiju, Bocek, Tawangargo serta Desa Donowarih, wilayah Kecamatan Karangploso pada Sabtu, (25/2).

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto di Malang, mengatakan, angin puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa sekitar pukul 14.15 WIB, namun laporan kerusakan baru masuk sekitar pukul 18.00 WIB.

"Laporannya memang baru masuk ke PMI Kabupaten Malang, dan puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa. Sementara kita masih menunggu laporan lanjutan," kata Apriliyanto ketika dikonfirmasi.

Dikatakannya, kerusakan rumah yang terdata di Desa Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dan tujuh rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Desa Tawangargo 7 rumah rusak ringan dan wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.

"Untuk korban jiwa masih terdata dua orang mengalami luka-luka ringan, yakni atas nama Dina (31) dan Timuna (82), dan koban sudah kita bawa ke Pusekemas terdekat," katanya.

Apriliyanto mengatakan, kini sejumlah pejabat tingkat kecamatan atau muspika, sedang melakukan kerja bhakti bersama warga yang rumahnya mengalami kerusakan. "Kita belum mengetahui kerugian akibat puting beliung itu, dan kita berharap masyarakat untuk tetap waspada, khusunya di wilayah Kabupaten Malang," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Karangploso, memprediksi, angin puting beliung masih terus mengancam wilayah Kabupaten Malang dalam sepekan mendatang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Karangploso, Rahmatullah Adji meminta, masyarakat di kawasan Malang Raya, yaitu Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca tersebut.

"Memang dalam beberapa hari ini cuaca panas, dan hujan diprediksi turun dalam beberapa hari kedepan, namun perubahan cuaca ini masih dibayangi dengan kemunculan angin puting beliung," katanya. (Ant)

Puluhan Rumah di Malang Hancur Disapu Puting Beliung


February 25th, 2012 by Admin  REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Angin puting beliung уаng menerjang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, merusak puluhan rumah dі empat dеѕа wilayah іtυ, yakni Dеѕа Ngiju, Bocek, Tawangargo ѕеrtа Dеѕа Donowarih, wilayah Kecamatan Karangploso, Sаbtυ.
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto dі Malang, mengatakan, angin puting beliung іtυ menerjang sedikitnya empat dеѕа ѕеkіtаr pukul 14.15 WIB, nаmυn laporan kerusakan baru masuk ѕеkіtаr pukul 18.00 WIB.
“Laporannya mеmаng baru masuk kе PMI Kabupaten Malang, dаn puting beliung іtυ menerjang sedikitnya empat dеѕа. Sementara kіtа masih menunggu laporan lanjutan,” kаtа Apriliyanto ketika dikonfirmasi.
Dikatakannya, kerusakan rumah уаng terdata dі Dеѕа Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dаn tujuh rumah rusak berat. Sеdаngkаn dі Dеѕа Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Dеѕа Tawangargo 7 rumah rusak ringan dаn wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.
“Untυk korban jiwa masih terdata dua οrаng mengalami luka-luka ringan, yakni аtаѕ nama Dina (31) dаn Timuna (82), dаn koban sudah kіtа bawa kе Puskesmas terdekat,” katanya.

Puting Beliung Terjang Malang

MALANG| SURYA Online- Angin puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Malang, Jatim dan merusak puluhan rumah di empat desa, Sabtu (25/2/2012).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto di Malang, mengatakan, angin puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa sekitar pukul 14.15 WIB, namun laporan kerusakan baru masuk sekitar pukul 18.00 WIB.
“Laporannya memang baru masuk, dan sedikitnya empat desa. Sementara kami masih menunggu laporan lanjutan,” kata Apriliyanto.
Dikatakannya, kerusakan rumah yang terdata di Desa Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dan tujuh rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Desa Tawangargo 7 rumah rusak ringan dan wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.
“Dua orang mengalami luka-luka ringan, yakni atas nama Dina (31) dan Timuna (82), dan koban sudah kita bawa ke Pusekemas terdekat,” katanya.

Dilengkapi Sajian Kesenian Malang Raya


KOTA WISATA BATU harus mampu membangun rest area, yang dilengkapi kamar mandi untuk menampung 3.000 orang dalam sehari. Dengan kapasitas seperti itu, setidaknya dibutuhkan 70 unit kamar mandi bagi para wisatawan. Minimal, rest area harus menampung sekitar 10 bus.
Harapan itu dikemukakan Drs Sarbini M. Phil, sesepuh Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Posipa) Indonesia yang berpusat di Jogjakarta. Melihat pertumbuhan kota ini yang pesat, dinilai Sarbini justru tak diikuti fasilitas tersebut. Padahal selama ini, kebutuhan utama orang yang hendak berwisata dengan armada bus, tak lain tempat transit.
“ Selain kamar mandi, rest area itu juga harus bisa dipakai untuk sarapan pagi sekitar 3000 orang. Jadi harus dilengkapi warung-warung ataupun rumah makan,” ungkapnya kepada mingguan Kota Wisata (Malang Post Group).
Keberadaan zona istirahat itu, bakal menjadi solusi kemacetan ataupun solusi atas ketidaknyamanan wisatawan. Sehingga ketika berada di tempat wisata, mereka sudah rapi dan tinggal menikmati suasana. Bukan malah kebingungan mencari kamar mandi ketika pertama kali datang ke lokasi wisata. “Saya kira jika ada rest area, maka kemacetan akan teratasi juga,” tandasnya.
Gayung itu justru disambut Pemkab Malang, yang wilayahnya berbatasan dengan kota ini. Tender Detail Engineering Design (DED) rest area di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, sudah dilakukan. Kolasinya pun sangat strategis berada di pintu masuk menuju Kota Batu dari arah Surabaya, yang benar-benar cukup ideal.
Didik Gatot Subroto, Kades Tunjungtirto Kecamatan Singosari, sekaligus pemerhati Kota Batu mendukung penuh upaya itu. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus menseriusi pembangunan tersebut dengan menyiapkan infrastruktur dan SDM. Contohnya, pemerintah berkewajiban melebarkan jalan raya, sedangkan masyarakat meningkatkan kapasitas mereka.
“Masyarakat setempat harus mampu menjadi guide lokal, dengan memperdalam pengetahuan potensi daerah mereka serta Malang raya, karena rest area ini juga harus menjadi pusat informasi,” tegas Didik yang belakangan ini getol membangkitkan potensi desa wisata Kota Batu ini.
Paling utama, dinas lain seperti Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar, juga wajib menyiapkan diri. Termasuk juga Dinas Koperasi dan UMKM, yang segera melakukan inventarisir potensi. Rest area harus dilengkapi pusat oleh-oleh, yang nantinya diisi pelaku usaha yang diinventarisir kedua dinas itu.
”Seluruh potensi Kabupaten Malang dan Kota Batu, harus bisa ditampilkan di tempat itu melalui inventarisasi produk unggulan oleh dinas terkait, baik dalam bentuk oleh-oleh dan suvenir yang layak disajikan,” bebernya.
Donowarih sendiri, juga memiliki potensi agrobis. Yakni, sisi kanan memiliki potensi lereng pegunungan dengan tanaman Apel sehingga bisa menjadi ikon baru disertai sajian budaya. ” Untuk rest area, minimal ada mini of center, sehingga bisa menampung semua budaya Malang raya secara bergantian,’’ tegasnya
Bupati Malang, Rendra Kresna menegaskan, bahwa demi mewujudkan rest area itu, tahun ini Pemkab telah mengguyur anggaran untuk Detail Engineering Design (DED). Dan terkait kerjasama keberadaan rest area  untuk kepentingan wisata di Batu, bupati juga sudah siap diajak koordinasi oleh Walikota Batu, Eddy Rumpoko.
Sekdes Donowarih, Heri Wahyudi mengatakan sejumlah paket wisata sudah dipersiapkan untuk menyambut pembangunan itu.  Diantaranya wisata Gunung Mujur, Kolam Renang Argo Kecncana, petik buah jeruk dan kesenian jaran kepang di Dusun Boro Gragal, serta Sumber Air Karangan. (bagus ary wicaksono/samsuliono)

Karangploso diterjang Puting beliung



Bencana Kabupaten Malang
kabmalang.com - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang rumah warga di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Akibatnya, sebanyak 49 rumah warga di empat desa mengalami kerusakan.
"Rumah yang rusak tersebut ada di empat desa di Kecamatan Karangploso. Diantaranya di Desa Ngijo, Desa Bocek dan Desa Tawangargo, dan Desa Donowarih," jelas salah seorang warga, Sabtu (25/2/2012) malam.
Untuk di Desa Ngijo, rumah yang rusak berat ada dua rumah, rusak ringan ada 23, rusak sedang ada 3 rumah. "Untuk di Desa Bocek, ada 6 rumah yang rusak ringan. Di Desa Tawangargo ada 7 rumah juga rusak ringan serta di Desa Donowarih ada 4 rumah juga rusak ringan," katanya.
Untuk korban luka ringan, ada tiga orang yakni Dina (31), Timun (82) dan korban anak-anak atas nama Sika (4). Ketiga korban tersebut adalah warga Desa Ngijo. "Untuk korban Sika, terseret banjir hingga 200 meter di selokan, di depan rumahnya. Hanya mengalami luka lecet, pingsan dan perutnya kembung akibat banyak minum air banjir. Karena terseret banjir," tuturnya. dan "Saat ini korban beserta keluarganya sudah di Puskesmas," lanjutnya.
"Hujan dan angin terjadi sejak pukul 14.15 WIB.

Puting Beliung Terjang Malang, Puluhan Rumah Rusak


Nasional / Minggu, 26 Februari 2012 03:44 WIB



Metrotvnews.com, Malang: Puting beliung yang menerjang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, merusak puluhan rumah di empat desa wilayah itu, yakni Desa Ngiju, Bocek, Tawangargo, serta Desa Donowarih, wilayah Kecamatan Karangploso, Sabtu (25/2) kemarin.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Apriliyanto di Malang, mengatakan, puting beliung menerjang sedikitnya empat desa sekitar pukul 14.15 WIB, namun laporan kerusakan,  baru diterimanya sekitar pukul 18.00 WIB.

"Laporannya memang baru masuk ke PMI Kabupaten Malang, dan puting beliung itu menerjang sedikitnya empat desa. Sementara kita masih menunggu laporan lanjutan," kata Apriliyanto ketika dikonfirmasi.

Dikatakannya, kerusakan rumah yang terdata di Desa Ngiju meliputi 23 rumah rusak ringan, sembilan rusak sedang dan tujuh rumah rusak berat. Sedangkan di Desa Bocek terdata 6 rumah rusak ringan, Desa Tawangargo 7 rumah rusak ringan dan wilayah Donowarih 4 rumah rusak ringan.

"Untuk korban jiwa masih terdata dua orang mengalami luka-luka ringan, yakni atas nama Dina, 31, dan Timuna, 82, dan koban sudah kita bawa ke Puskemas terdekat," katanya.

Apriliyanto mengatakan, kini sejumlah pejabat tingkat kecamatan atau muspika, sedang melakukan kerja bakti bersama warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

"Kita belum mengetahui kerugian akibat puting beliung itu, dan kita berharap masyarakat untuk tetap waspada, khusunya di wilayah Kabupaten Malang," katanya. (Ant/RIZ)

Diterjang Puting Beliung, 49 Rumah Rusak

MALANG, KOMPAs.com - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang rumah warga di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Akibatnya, sebanyak 49 rumah warga di empat desa mengalami kerusakan.
Menurut keterangan Mudji Utomo, Kepala Sub seksi (Kasubsi) Penanggulangin Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, hingga Sabtu (25/2/2012) malam, sudah ditemukan ada 49 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung.
"Rumah yang rusak tersebut ada di empat desa di Kecamatan Karangploso. Diantaranya di Desa Ngijo, Desa Bocek dan Desa Tawangargo, dan Desa Donowarih," jelas pria yang akrab disapa Tomo kepada Kompas.com, Sabtu (25/2/2012) malam.
Untuk di Desa Ngijo, rumah yang rusak berat ada dua rumah, rusak ringan ada 23, rusak sedang ada 3 rumah. "Untuk di Desa Bocek, ada 6 rumah yang rusak ringan. Di Desa Tawangargo ada 7 rumah juga rusak ringan serta di Desa Donowarih ada 4 rumah juga rusak ringan," katanya.
Untuk korban luka ringan, ada tiga orang yakni Dina (31), Timun (82) dan korban anak-anak atas nama Sika (4). Ketiga korban tersebut adalah warga Desa Ngijo. "Untuk korban Sika, terseret banjir hingga 200 meter di selokan, di depan rumahnya. Untungnya ia bisa diselamatkan. Hanya mengalami luka lecet, pingsan dan perutnya kembung akibat banyak minum air banjir. Karena terseret banjir," kata Tomo.
Sika adalah anak dari pasangan Misika (40) dan Suma'in (40), warga RT 3 RW 1, Desa Ngijo Kecamatan Karangploso. "Saat ini korban dan keluarganya sudah di Puskesmas," tuturnya.
"Hujan dan angin terjadi sejak pukul 14.15 WIB. Kami bersama tim SAR PMI masih di lokasi untuk mendata korban dan kerusakan yang terjadi," kata Tomo.