Rabu, 08 Februari 2012 14:36 |
![]() Kesepakatan tersebut, diambil dalam pertemuan koordinasi dan silaturahmi pimpinan daerah se Malang raya yang berlangsung di Rumah Jambu Luwuk, Kota Batu, Rabu (8/2) kemarin. Dan sinergi pembangunan yang segera diwujudkan itu, tak lain pembuatan rest area di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, dan pembangunan tol Malang-Pandaan. Pemkab Malang yang diwakili Sekda Abdul Malik menyebutkan, sudah siap mengembangkan rest area di Karangploso tersebut sebagai respon menyambut membludaknya wisatawan menuju Kota Batu. Untuk rest area itu, Pemkab sudah menyiapkan tanah seluas 2,5 hektar berupa tanah kas desa Donowarih. ‘’ Untuk membangun rest area di Karangploso itu, sekarang sudah dalam tahap DED (Detail Enginiering Design),’’ ungkap Abdul Malik, kemarin. Setelah kajian melalui DED, Pemkab baru mengetahui konsep yang akan dibangun dalam rest area itu. Berapa kebutuhan anggaran, juga akan diketahui bila DED sudah selesai dilakukan.‘’ Kalau sekarang belum diketahui detilnya termasuk kebutuhan anggarannya,’’ tambah Malik. Dia berharap, Rest Area Donowarih sudah bisa diwujudkan tahun depan. Dengan begitu, Pemkab bisa menganggarkan kebutuhan pembangunan mulai akhir 2012 nanti. Sementara Wali Kota Malang, Peni Suparto menjelaskan, tol Malang-Pandaan akan mulai dikerjakan dalam tahun 2012 ini. Rencana pembangunan juga sudah disetujui oleh Kementerian PU, dan mereka sudah siap memulai pembangunan tahun ini. ‘’Keberadaan tol tidak hanya berada di wilayah Kota Malang, tetapi juga melewati wilayah Kabupaten Malang. Sedangkan efek positifnya, akan dirasakan oleh ketiga daerah Malang raya,’’ jelas Peni. Walikota Batu, Eddy Rumpoko, menyambut baik pertemuan tersebut yang dapat mensinergikan berbagai pembangunan dan investasi di bidang pariwisata. Sehingga pembangunan di Malang raya, bisa saling menopang antara satu daerah dengan daerah yang lain. Dikatakan, sebagai kota yang baru dilepas dari induknya, yakni Kabupaten Malang, kota ini memiliki kekurangan infrastruktur. Padahal saat ini semakin banyak wisatawan yang datang ke Kota Batu, sehingga kebutuhan untuk hal itu mutlak harus dipenuhi. ‘’Kota Batu sedang giat-giatnya membangun prasarana. Pembangunan tentu tidak akan banyak berguna, jika tidak diimbangi dengan pembangunan jalan di daerah perbatasan,’’ tambah ER-sapaan akrabnya. Diakui, kemacetan jalan di kota Batu saat hari libur dan liburan sekolah, perlu segera dicari pemecahannya. Diantaranya membangun rest area untuk menampung kendaraan wisatawan. Dan untuk membangun sarana ini, sayangnya Pemkot Batu terkendala ketersediaan lahan dan lokasi yang tepat. Jarena itulah, menurut ER lokasi rest area tidak serta merta di wilayah Kota Batu, melainkan harus terkoneksi dengan jaringan jalan yang ada, dan jumlahnya pun bisa dibeberapa titik. ‘’ Kalau perlu pembangunan tempat-tempat wisata tidak hanya ada di Batu, tetapi bisa di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Sebut saja wilayah Pujon dan Karangploso, di sana layak ada tempat wisata daripada lokasi dijadikan investasi industri,’’ tambahnya. Oleh karena itu, dia sangat sepakat dengan upaya mensinergikan pembangunan jalan raya dan jalan tembus, termasuk jalan tol. Selain permasalahan tersebut, masalah lain yang dibahas adalah tentang pengelolaan bandara komersiil Abdurrachman Saleh dan TPA Bersama. Kepala Bakorwil III Malang, Ahmad Jaelani, SH MM, menyatakan pertemuan semacam ini sangat strategis, untuk mensinergikan pembangunan daerah dalam rangka memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat. Sebagai wilayah yang perekonomiannya berkembang pesat, diperlukan perencanaan pembangunan secara bersama. Rapat koordinasi dan silaturahmi tersebut, diikuti 55 pejabat seperti kepala daerah, Ketua DPRD, Kapolres, pejabat TNI, Ketua PN, Kajari, perbankkan, Rektor PTN/PTS, Kanwil Pajak dan KPP Pratama se Malang Raya. (feb/lyo) |
Sabtu, 11 Februari 2012
Obyek Wisata Layak Dibangun di Luar Batu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar