| Jumat, 21 Januari 2011 13:19 |
MALANG - Puluhan dusun tanpa listrik di Kabupaten Malang tidak akan mendapat kucuran anggaran pada tahun 2011 ini. Padahal, ribuan Kepala Keluarga belum pernah menikmati benderang lampu dari listrik sejak Indonesia merdeka. Saat ini masih terdapat sekitar 42 dusun gelap yang tersebar di 29 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Malang.Sesuai data dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Pemkab Malang, per tahun 2011 ini ada 47 Dusun belum dialiri listrik. Dari 47 Dusun itu, sebanyak empat dusun sudah mentas dari kegelapan, yakni Dusun Kampung Pitu Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan, Dusun Tamanbuli Desa Tamansari Kecamatan Ampelgading, Dusun Wonokerto Desa Sumberejo Kecamatan Poncokusumo dan Dusun Borah Desa Wiyorejo Kecamatan Pujon. Per tahun 2009 lalu, ada tiga dusun yang bebas dari kegelapan yakni Dusun Tulungrejo Desa Bocek dan Dusun Borogragal Desa Donowarih Kecamatan Karangploso, Dusun Krajan Desa Wajak Kecamatan Wajak. Sehingga sampai tahun 2011 ini, baru ada tujuh dusun yang menikmati listrik. Budi Iswoyo, Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Pemkab Malang mengatakan, tahun ini tidak ada anggaran untuk dusun gelap. Diperkirakan pihaknya baru mengajukan anggaran untuk mengentas dusun tak berlistrik pada tahun 2012 mendatang. Hal ini disebabkan minimnya anggaran yang diterima oleh Dinas ESDM pada tahun 2011 ini. “Tahun ini tidak ada kucuran dana bagi dusun-dusun tersebut, mungkin nanti baru tahun 2011,” bebernya. Sesuai data yang dia bawa, kata Budi, Kecamatan Bantur merupakan wilayah yang memiliki dusun tak berlistrik paling banyak. Di Kecamatan Bantur ada 12 Dusun tanpa listrik yang berasal dari enam desa. Desa yang paling banyak dusun tanpa listrik adalah Desa Bantur dengan tiga dusun yakni Dusun Jubel, Dusun Durmo, Dusun Bantur Lor. Ada pula Desa Srigonco Dusun Krajanwetan dan Dusun Watusigar, Desa Sumberbening di Dusun Sumberwates, Desa Bandungrejo dengan dua dusun yakni Sumberagung dan Dusun Krajan Lor. Sedangkan di Desa Pringgondani juga ada dua dusun tanpa listrik Kemuning dan Dusun Sengon. Terakhir di Desa Karangsari yakni Dusun Gunung Gebang dan Dusun Gumuk Mas. “Biaya untuk mengentas dusun itu sangat banyak, mencapai miliaran rupiah, lantaran Pemkab harus membangun jaringan listrik sendiri,” beber Budi. Pihaknya sendiri masih akan melakukan survey terkait biaya pembangunan jaringan listrik di setiap dusun. Sebab dusun satu dengan dusun lainnya akan muncul dana pembangunan jaringan yang berbeda. Kondisi itu terjadi dengan penyesuaian jarak transmisi Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) terdekat dengan dusun. “Saya kira pasokan listrik untuk Kabupaten Malang masih mencukupi, sebab setahu saya PLN Jawa Timur memiliki daya cukup banyak mencapai 2700 megawatt, menyuplai dusun gelap kita masih bisa,” jelasnya. Mengenai SUTR kata Budi, transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt. Beberapa waktu lalu, Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan, selama ini pihaknya banyak terbantu dengan Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (AKLINDO). Sebab asosiasi itu bersedia mengucurkan dana dahulu untuk membangun jaringan listrik di dusun-dusun. “Terus terang Pemkab Malang terbantu sekali oleh Aklindo selama ini mereka bersedia mengucurkan dana terlebih dahulu. Selain itu kita juga terbantu gerakan manunggal TNI, tahun ini TNI membangun pembangkit listrik Mikro Hidro di Dusun Tamanbuli Desa Desa Tamansari Kecamatan Ampelgading, itu di dekat Gunung Semeru,” beber Rendra.(ary/lim) |
Minggu, 06 Februari 2011
42 Dusun Gelap Tak Berlistrik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar