Karanglo - Surya- Sebuah aksi main hakim sendiri terjadi di Dusun Karangjuwet, Desa Donowarih, Karang Ploso, Kabupaten Malang, Minggu (26/9) malam. Warga sekampung merusak rumah Daud Effendy alias Wawi, 34, seorang warga setempat.
Aksi itu dipicu oleh kemarahan warga terhadap Daud yang menusuk Waderi, 40, dan putranya, Yono, 21, petang itu sekitar pukul 17.30 WIB. Salah satu saksi mata, Ny Koestam, mengatakan, saat itu Waderi dan Yono hendak memasuki musala kampung untuk mengikuti salat Magrib berjamaah.
Sementara Daud, duduk di sadel sepeda anginnya di depan musala. Ketika Waderi dan Yono melewati Daud, tiba-tiba pria itu mengamuk.
”Tidak ngomong tidak apa, tiba-tiba Daud menyerang Waderi dengan pisau dapur. Anak Waderi, Yono, yang mendatangi Daud, juga langsung ditusuk olehnya,” ujar Ny Koestam, yang rumahnya persis di sebelah timur rumah Daud.
Akibat serangan itu, Waderi dan Yono langsung tersungkur bersimbah darah. Waderi yang mendapat luka tusukan paling serius, di antaranya, di daerah perut, pundak, dan punggung. Hingga Senin (27/9) sore, Waderi masih dirawat secara intensif di RS Baptis, Kota Batu.
Ny Koestam mengaku hanya bisa menjerit sejadi-jadinya melihat adegan horor di depan matanya itu. Tak pelak, belasan warga langsung mengepung Daud.
Mereka mengeroyok Daud dengan membabi buta. Mereka memukul, menendang, bahkan kata Ny Koestam, ada yang menghantamkan batu ke kepala Daud.
Daud beruntung, karena selang 10 menit, sejumlah anggota Polsek Karangploso datang untuk melarikan dia dari amukan massa.
Kemarahan warga belum habis di sini. Menurut Rozaq, 14, remaja setempat, setelah salat Magrib, warga, dengan jumlah yang lebih banyak, berkumpul untuk mencari Daud.
“Warga sempat menggeledah Mapolsek untuk mencari Daud. Tapi, di dalam sel tahanan, tetap tidak ada. Kata polisi, Daud sudah dibawa ke Mapolres di Kepanjen,” ujar Rozaq.
Mengetahui yang dicari tidak ada, emosi warga semakin tersulut. Mereka lantas melempari rumah Daud dengan tumpukan batu bata yang ada di depan rumah Daud.
Hanya saja, sebelum aksi perusakan berlangsung, warga meminta keluarga Rozaq segera mengosongkan rumah tersebut.
Sering Lukai Orang
Di Mapolres, Daud diduga gila oleh Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Hartoyo SH SIK. Sebab, saudara Daud juga pernah dilukai olehnya. Bahkan, setahun lalu pelaku juga sempat melukai orang lain.
Untuk memastikan apakah ia benar-benar gila, petugas akan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Lawang. “Kemungkinan besok (hari ini) dia akan kami periksa ke Rumah Sakit Jiwa. Namun, sampai kini dia belum bisa diperiksa karena ngomongnya ngelantur,” kata Hartoyo, kemarin.
Selama di Polres Malang, Daud tak dimasukkan sel karena bisa membahayakan tahanan lain.
Ia diamankan di salah satu ruang kosong, tempat penyidik. Kedua tangannya terikat kain. Tampak wajahnya penuh luka. Bahkan, bibirnya bengkak akibat hajaran massa.nab/fiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar